MAKALAH
METODE PEMBELAJARAN
(diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah perencanaan pembelajaran)
Dosen :
Ana Nurhasanah, M.Pd.
Di susun oleh :
Bustomi 2227102306
Kelas E
Semester V
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur
bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sebaik-baiknya shalawat
serta salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta seluruh keluaraga dan sahabatnya. Apapun yang
tergelar dialam semesta ini adalah rahmat_Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Metode Pembelajaran yang dibimbing oleh Ibu Ana Nurhasanah, M.Pd.
Makalah ini membahas
mengenai materi Metode Pembelajaran. Penulis menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari
buku maupun dari internet dan membuat
gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, sehingga tersusun makalah yang sampai
dihadapan pembaca pada saat ini dan semoga makalah ini mampu menjadi salah satu
acuan dalam memberikan kemudahan untuk memahami maupun mengimplementasikan Metode
Pembelajaran. Atas segala kebaikan yang mereka berikan, mudah-mudahan Allah
menganugrahi pahala yang besar pada hari ketika harta atau pun keturunan tidak
bermanfaat, kecuali mereka yang datang menghadap
Allah dengan kalbu yang bersih.
Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karenanya sangat diharapkan bagi pembaca untuk
menyampaikan saran atau kritik yang bersifat membangun demi tercapainya
makalah yang lebih baik untuk selanjutnya.
Serang,
November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................................i
Daftar Isi .............................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah
...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan
..............................................................................................................2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Metode
Pembelajaran .....................................................................................3
B. Manfaat dan Fungsi
Metode Pembelajaran .......................................................................4
C. Tujuan Metode Pembelajaran
..........................................................................................4
D. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran ...................................5
E. Alasan menentukan
metode .............................................................................................5
F. Kedudukan Metode
Pembelajaran ..................................................................................6
1.
Metode sebagai alat Motovasi Ekstrinsik .............................................................6
2.
Metode sebagai strategi pengajaran .....................................................................6
3.
Metode sebagai alat mencapai tujuan ...................................................................7
G. Jenis-jenis Metode
Pembelajaran
1.
Metode tanya jawab
...........................................................................................7
2.
Metode ceramah
.................................................................................................8
3.
Metode diskusi ..................................................................................................9
4.
Metode
karyawisata............................................................................................10
5.
Metode resitasi
...................................................................................................11
6.
Metode eksperimen
............................................................................................13
7.
Metode demonstrasi
...........................................................................................14
8.
Metode role playing
............................................................................................15
9.
Metode problem solving ......................................................................................17
10.
Metode campuran
...............................................................................................17
Bab III Penutup
A.
Kesimpulan ....................................................................................................................19
B.
Saran ..............................................................................................................................19
Daftar Pustaka .....................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode adalah cara yang fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Dengan demikian
tujuan merupakan faktor utama dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan suatu
metode.
Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi,
fasilitas dan faktor guru turut menentukan efektif tidaknya penggunaan suatu
metode. Karenanya metode mengajar itu banyak sekali dan sulit
menggolong-golongkannya. Lebih sulit lagi menetapkan metode mana yang memiliki
efektifitas paling tinggi. Sebab metode yang “kurang baik” di tangan seorang
guru dapat menjadi metode yang “baik sekali” di tangan guru yang lain dan
metode yang baik akan gagal di tangan guru yang tidak menguasai teknik
pelaksanaannya.
Namun demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada metode yang satu
tidak terdapat pada metode yang lain. Dengan mencari ciri-ciri umum itu,
menjadi mungkinlah untuk mengenali berbagai macam metode yang lazim dan praktis
untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
Belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks. Mengingat kegiatan
belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks, maka tidak mungkin
menunjukan dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu lebih
unggul dari pada metode belajar mengajar yang lainnya dalam usaha mencapai
semua pelajaran, dalam situasi dan kondisi, dan untuk selamanya. Untuk itu
berikut ini akan dibahas beberapa metode yang dimungkinkan dapat digunakan
dalam pembelajaran pendidikan seperti metode ceramah, metode diskusi, metode kelompok
dan metode campuran.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan metode ?
2.
Apa yang dimaksud
dengan metode pembelajaran?
3.
Bagaimana kedudukan
metode dalam belajar mengajar?
4.
Apa saja macam-macam
metode mengajar, meliputi:
a.
Metode tanya jawab
b.
Metode ceramah
c.
Metode diskusi
d.
Metode karyawisata
e.
Metode resitasi
f.
Metode eksperimen
g.
Metode demonstrasi
h.
Metode role playing
i.
Metode problem solving
j.
Metode campuran
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui
maksud metode pembelajaran;
2.
Untuk mengetahui
kedudukan metode dalam belajar mengajar;
3.
Untuk mengetahui macam-macam
metode mengajar ;.
BAB II
PEMBAHASAN METODE PEMBELAJARAN
A.
Pengertian Metode Pembelajaran
Metode berasal
dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh untuk
mencapai suatu tujuan. Secara etimologis, metode berasal dari
kata 'met' dan 'hodes' yang berarti melalui. Sehingga 2 hal penting yang terdapat dalam sebuah
metode adalah : cara melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi
Metode menurut para ahli:
a. ROTHWELL & KAZANAS ; Metode adalah cara, pendekatan, atau
proses untuk menyampaikan informasi
b. TITUS ;
Metode
adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan
bidang keilmuan.
c. MACQUARIE; Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama
yang berkenaan dengan rencana tertentu
d. WIRADI ; Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus
dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis)
e. DRS. AGUS M. HARDJANA ; Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai [1]
e. DRS. AGUS M. HARDJANA ; Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai [1]
Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut
masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Fungsi metode berarti sebagai alat
untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik,
sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh
guru.
Jadi Metode
Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan
aktivitasyang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan
peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan
sehingga proses belajar berjalan denganbaik dalam arti tujuan pengajaran
tercapai.Tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara
metode-metode yanglain karena setiap metode mempunyai karakteristik tertentu
dengan segala kelebihan dan kelemahan masing -masing.
Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu,
pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak
tepat untuk situasi yanglain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik
untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil
dibawakan oleh gurulain. Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa
metode dalam menyampaikan suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode, penyajian
pengajaranmenjadi lebih hidup. Misalnya pada awal pengajaran, guru memberikan
suatu uraian denganmetode ceramah, kemudian menggunakan contoh-contoh melalui
peragaan dan diakhiri dengan diskusi atau tanya-jawab. Di sini bukan hanya guru yang aktif
berbicara, melainkan siswa pun terdorong untuk berpartisipasi.[2]
B.
Manfaat dan Fungsi Metode Pembelajaran
Fungsi dan manfaat metode pembelajaran Menurut Darwin Syah (2007:134), metode mengajar dapatmenciptakan
terjadinya interaksi belajar mengajar yang baik,
efektif dan efisien. Karena dengan pemilihan metode mengajar yang baik dantepat guna
serta tepat sasaran akan semakin menciptakan interaksiedukatif yang semakin baik pula.[3]
C.
Tujuan Metode Pembelajaran
Metode yang dipilih oleh pendidik
tidak boleh bertentangan dengan tujuan pembelajaran. Metode harus mendukung
kemana kegiatan interaksi edukatif berproses guna mencapai tujuan. Tujuan pokok
pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan anak secara individu agar bisa
menyelesaikan segala permasalahan yang dihatapinya Dr. sayyid Ibrahim
al-jabar mengatakan : “Sesungguhnya
tujuan pokok pendidikan haruslah dapat memberikanrangsangan kuwat untuk
pengembangan kemampuan individudalam upaya mengatasi semua permasalahan baru
yang muncul serta dapat mencari terobosan-terobosan solusi alternative dalam
menghadapinya”.
Dipilihnya beberapa metode
tertentu dalam suatu pembelajaran bertujuan untuk memberi jalan atau cara
sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional pembelajaran.
Sedangkan dalam konteks lain, metode dapat merupakan sarana untuk menemukan,
menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu
ilmu. Dalam hal ini metode bertujuan untuk lebih memudahkan proses dan hasil
pembelajaran sehingga apa yang telah direncanakanbisa diraih dengan sebaik dan
semudah mungkin.
Dari pemaparan di atas tadi
segara dapat dilihat bahwa pada intinya metode bertujuan mengantarkan sebuah
pembelajaran kearah tujuan tertentu yang ideal dengan tepat dan cepat sesuai
yang diinginkan. Karenanya terdapat suatu prinsip yang umumdalam memfungsikan
metode yaitu prinsip agar pembelajaran dapat dilaksanakan dalam suasana
menyenangkan, mengembirakan penuh dorongan dan motivasi sehingga materi
pembelajaran itu menjadi lebih mudah untuk diterima oleh peserta didik.[4]
D.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran
1.
Pengajar (
Pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas
2.
Siswa ( Tingkat
kemampuan,latar belakang, umur, dan pengalaman lingkungan sosialbudaya )
3.
Tujuan yang akan
dicapai ( bila tujuan yang akan dicapai lebih dari satu maka dapatditentukan
dengan kombinsi berbagai macam metode. ).
4.
Materi ( bahan ajar
) dengan karakteristik yang berbeda.
5.
Waktu ( Persiapan
mengajar ).
6.
Keadaan dan
fasilitas yang tersedia di kelas atau sekolah.
7.
Jumlah subyek
belajar.[5]
E.
Alasan Menentukan Metode
Metode pembelajaran adalah bagian utuh
( terpadu, integral ) dari proses pendidikanpengajaran. Metode ialah cara guru
mejelaskan suatu pokok bahasan ( tema, pokok masalah)sebagai bagian kurikulum
dalam upaya mencapai sasaran tujuan pembelajaran. Kegiatanpembelajaran dan
kerjasama guru dan siswa dalam mencapai sasaran dan tujuanpembelajaran melaui
cara atau metode, yang pada hakekatnya ialah jalan mencapai sasarandan tujuan
pembelajaran. Jadi, alasan atau nalar guru memlilih dan menetapkan suatu
metodedalam kegiatan pembelajaran adalah :
1.
Metode ini sesuai
dengan pokok bahasan, dalam rangka lebih menjadi mencapaisasaran dan tujuan
pembelajaran.
2.
Metode ini menjadi
kegiatan siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi atausemangat belajar.
3.
Metode ini
memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan
sehinggapemahaman siswa makin jelas
4.
Metode dipilih guru dengan azas diatas berdasarkan
pertimbangan praktis, rasionaldikuatkan oleh kiat dan pengalaman guru mengajar.
5.
Metode yang berdaya guna, belum tentu tunggal, jadi
suatu metode dapat digunakansecara kombinasi ( sintesis terpadu ) dan
dilengkapi dengan media tertentu, bahkanmulti-media. Dasar pertimbangan ialah sasaran dan tujuan pembelajaran.
F.
Kedudukan Metode Pembelajaran
Seperti telah diketahui bahwa metode pembelajaran dapat
menciptakan interaksi antara guru dan murid dengan baik, efektif dan efisien.[6]
Metode merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal.[7]
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, kedudukan metode dalam
pengajaran meliputi:
1.
Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik
Tidak dapat
dipungkiri dalam kegiatan belajar baik di rumah maupun kelas atau di mana saja diperlukan motivasi.
Motivasi bisa berasal dari dalam yang lebih dikenal dengan motivasi intrinsik
dan dari luar diri siswa atau yang lebih dikenal dengan ekstrinsik. Salah satu komponen pengajaran
yang dapat memberikan motivasi belajar yang bersifat ekstrinsik pada siswa
adalah guru. Dan salah satu yang dapat dipergunakan guru untuk memberikan
motivasi belajar kepada siswa adalah dengan menggunakan metode mengajar yang
bervariasi dan tidak terpaku dan tidak terjebak dengan metode yang monoton.
2.
Metode Sebagai Strategi Pengajaran
Dalam kegiatan
pengajaran tidak semua siswa dapat menguasai dan menyerap pelajaran serta
mengalami perubahan tingkah laku yang sama seperti yang diharapkan
berdasarkan tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan. Sekelompok anak mudah menerima serta menguasai dan mengalami
perubahan tingkah laku seperti yang digunakan dengan menggunakan metode diskusi
akan tetapi akan terjadi sebaliknya ada sekelompok siswa sulit menguasai dan
mengalami perubahan tingkah laku yang diharapkan dengan penggunaan metode
diskusi yang diterapkan pada kelompok lain.
Strategi pengajaran
merupakan tindakan nyata dari seorang guru dalam mengajar dengan menggunakan
cara-cara tertentu dan menggunakan komponen-komponen pengajaran (tujuan, bahan,
metode, alat, serta evaluasi) yang bertujuan agar siswa dapat mencapai tujuan
belajar yang telah ditetapkan.
3.
Metode Sebagai Alat Mencapai Tujuan
Tujuan dalam
mengajar merupakan arah yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran, tujuan
berfungsi sebagai pedoman yang dapat menentukan ke mana kegiatan pembelajaran
akan dibawa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pada hakikatnya tujuan
mengajar yang dilakukan oleh guru di sekolah adalah mengarahkan dan membuat
perubahan tingkah laku pada diri siswa baik aspek pengetahuan (kognitif), sikap
dan nilai-nilai (afektif) serta kemampuan berbuat, bertindak dan melakukan
suatu gerakan atau perbuatan (psikomotor).
G.
Jenis-jenis Metode Pembelajaran
1.
Metode Tanya Jawab
a.
Pengertian
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pengajaran oleh
guru dengan memberikan pernyataan dan meminta jawaban kepada siswa. Metode
tanya jawab dapat merangsang siswa untuk dapat mengemukakah pendapat dan
pikiran masing-masing. Melalui pertanyaan yang diajukan oleh guru , siswa
terdorong untuk mencari jawaban yang tepat dan memuaskan dengan merangkai
pengetahuan –pengetahuan yang dimilikinya kurang memadai untuk menjawab
pertanyaan atau permasalahan yang diajukan, siswa akan tertantang untuk
menjelajahi data-data jawaban melalui berbagai cara yang tepat dengan membaca ,
meneliti, atau penelitian di laboratorium.
b.
Dasar pertimbangan penggunaan metode tanya jawab
1)
Apabila ingin mengulang bahan pelajaran
2)
Untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran oleh
siswa
3)
Ingin membangkitkan perhatian siswa
4)
Sebagai selingan metode mengajar lainnya
5)
Merangsang siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif
6)
Pemberian kesempatan kepada siswa mengajukan permasalahan
sehubungan dengan bahan materi pelajaran yang disampaikan.
c.
Sisi positif metode tanya jawab
1)
Dapat menarik perhatian siswa walaupun kelas dalam
keadaan kurang terkendali
2)
Melatih dan merangsang daya nalar serta daya ingatan
siswa
3)
Melatih keterampilan menjelaskan serta keberanian
mengemukakah pendapat secara lisan dengan tertib dan teratur
d.
Sisi negatif metode tanya jawab
1)
Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
kemampuan dan pemahaman siswa
2)
Tidak semua siswa berani mengemukakah pendapat dan
terampil menjelaskan dan memberikan jawaban secara lugas dan teratur.
2.
Metode Ceramah
a.
Pengertian
Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode
ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul disampaikan dengan
baik, didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas
penggunanya.
b.
Dasar Pertimbangan Pemilihan Metode Ceramah
Yang menjadi dasar pertimbangan memilih metode ceramah
sebagai berikut:
1) Ingin mengerjakan
topik baru
2)
Tidak ada sumber belajar yang memadai pada diri siswa
3)
Bila guru ingin menyampaikan pesan pembelajaran yang
sifatnya informatif.
c.
Langkah-langkah Menggunakan Metode Ceramah
1)
Tahap persiapan : pada tahap ini guru harus menciptakan
kondisi dan mental siswa agar mendukung serta menerima digunakannya metode
ceramah dalam pelajaran.
2)
Tahap penyajian : yaitu tahap di mana guru menyampaikan
bahan pelajaran dengan berceramah.
3)
Tahap mencari hubungan (asosiasi) dan membandingkan
(komparasi)
4)
Tahap membuat generalisasi dan kesimpulan.
5)
Tahap evaluasi
d.
Sisi positif metode ceramah
1)
Dapat menyampaikan bahan materi yang cukup banyak dalam
waktu yang singkat.
2)
Guru mudah mengendalikan dan menguasai kelas.
3)
Kegiatan belajar dapat diikuti dengan jumlah siswa yang
cukup besar.
e.
Sisi Negatif Metode Ceramah
1)
Terjadinya verbalisme (siswa tahu kata-kata tapi tidak
tahu makna)
2)
Guru sulit mengukur tingkat penguasaan dan penguasaan dan
pemahaman isi materi pelajaran yang disampaikan melalui ceramah.
3.
Metode Diskusi
a.
Pengertian
Diskusi ialah percakapan yang responsif yang dijalin oleh
pertanyaan-pertanyaan problematis dan diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalahnya.
Sedangkan metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran di mana
guru memberi kesempatan pada siswa untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna
mengumpulkan pendapat.
b.
Dasar pertimbangan pemilihan metode diskusi
Metode
diskusi digunakan dalam proses belajar mengajar bila hendak :
1)
Memanfaatkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa
2)
Memberi kesempatan kepada para siswa untuk menyalurkan
kemampuannya masing-masing.
3)
Memperoleh umpan balik dari para siswa tentang apakah
tujuan yang telah dirumuskan telah dicapai.
c.
Langkah-langkah penggunaan metode diskusi
1)
Tahap persiapan : merumuskan tujuan diskusi, menentukan
mekanisme dan tata tertib diskusi, merumuskan masalah yang akan didiskusikan
dan menetapkan waktu dan tempat.
2)
Tahap pelaksanaan : menentukan tugas (moderator),
memotivasi siswa untuk berpartisipasi, menciptakan iklim yang menyenangkan dan Membuatkan
catatan dan menetapkan waktu.
3)
Tahap tindak lanjut diskusi : membuat resume,membacakan
dan menggaris bawahi, dan membuat penilaian terhadap jalannya diskusi.
d.
Sisi positif metode diskusi
1)
Mendorong partisipasi dan kreativitas siswa untuk
memberikan sumbangan pemikiran terhadap permasalahan yang sedang didiskusikan.
2)
Mengembangkan sikap toleransi, demokrasi dan menghargai
pemikiran orang lain.
3)
Membiasakan siswa untuk bermusyawarah, mematuhi peraturan
dalam diskusi dan memperluaskan wawasan.
e.
Sisi negatif metode diskusi
1)
Siswa memiliki kesempatan berpartisipasi menyumbangkan
pemikirannya.
2)
Terjadinya penyimpangan pendapat
3)
Hasil diskusi sulit diramalkan dam tidak dapat dipakai
untuk kelompok besar.
4.
Metode karyawisata
a.
Pengertian
Cony Semiawan mendefinisikan metode karyawisata adalah :
“suatu cara menyajikan bahan pelajaran yang membawa siswa langsung kepada objek
yang akan dipelajari yang terdapat di
luar kelas.
b. Dasar pertimbangan
menggunakan metode karyawisata
1) Objeknya terlalu
besar, dan terlalu berat
2) Objeknya tidak
dapat dipindahkan/ dibawa kedalam kelas
3) Objeknya mudah
rusak, berubah, atau mati bila dibawa kedalam kelas.
c. Langkah-langkah
penggunaan metode karyawisata
Agar penggunaan
metode karyawisata dalam proses pembelajaran efektif dan efisien perlu memperhatikan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Perencanaan karyawisata;
merumuskan tujuan karyawisata Menetapkan objek sesuai tujuan, menyusun rencana
belajar dan merencanakan perlengkapan belajar yang harus disiapkan.
2) Masa melaksanakan
karyawisata; pemimpin harus mengatur segala sesuatu, mematuhi tata tertib yang
telah disepakati bersama, mengemban tanggung jawab pada setiap kegiatan, dan
memberi petunjuk bila perlu.
3) Masa kembali dari
karyawisata; mengadakan diskusi hasil karyawisata, menyusun laporan, tindak
lanjut dari hasil karyawisata (membuat grafik, gambar diagram dll)
d. Sisi positif metode
karyawisata
1) Siswa dapat
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada
obyek karyawisata serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka.
2) Siswa dapat melihat
berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun secara kelompok dan
dihayati secara langsung.
3) Siswa dapat
bertanya jawab untuk menemukan sumber informasi yang dapat memecahkan persoalan
e. Sisi negatif metode
karyawisata
1) Menyita waktu
banyak
2) Tidak semua siswa
memperhatikan objek yang sama sehingga pengetahuan mereka tidak sama.
3) Belum tentu siswa
mendengarkan dan belum tentu pula petugas tersebut cukup jelas menerangkannya
4) Sukar untuk
mempertahankan disiplin dan ketertiban
5) Kelelahan dalam
perjalanan dapat mengurangi gairah melakukan observasi
6) Adanya tambahan
pengeluaran uang untuk pembiayaan perjalanan karyawisata bagi siswa
7) Pada umumnya,
dorongan untuk berkreasi lebih besar dari pada melakukan observasi tanya jawab
dan data-data yang diperlukan
8) Kelelahan setelah
melakukan perjalanan jauh sering mengakibatkan para siswa tidak dapat belajar
lagi sekembalinya mereka kembali ke sekolah.
5.
Metode
pemberian tugas belajar (resitasi)
a.
Pengertian
Metode tugas belajar adalah penyajian bahan
pelajaran dengan memberikan tugas tertentu kepada siswa yang dapt dilakukan di
dalam atau di luar kelas, di laboratorium, di perpustakaan atau di rumah.
b.
Dasar
pertimbangan penggunaan metode resitasi
1)
Adanya
kesenjangan antara waktu yang tersedia
dengan materi pelajaran yang telalu banyak
2)
Mengaktifkan
siswa baik secara individu maupun secara kelompok
3)
Memantapkan
pengetahuan siswa dengan melakukan suatu tugas
4)
Mendorong siswa
belajar mandiri baik membaca, menulis, dan sebagainya.
c.
Langkah-langkah pelaksanaan
pemberian tugas
1)
Tahap
perencanaan; Merumuskan tujuan pemberian tugas, Memilih jenis tugas yang akan
diberikan, Memberikan petunjuk cara mengerjakan tugas, Menetapkan waktu
penyelesaian tugas.
2)
Tahap
pelaksanaan; pemberian motivasi agar siswa mengerjakan dengan penuh tangung
jawab, menanamkan kejujuran dan kemandirian, pemberian bimbingan dan
pengawasanoleh guru, menganjurkan pada siswa agar mencatat langkah-langkah
serta hasil penyelesaian tugas secara sistematik dan baik.
3)
Tahap pelaporan
dan pertanggung jawaban; lapotan penyelesian bisa secara lisan/tulis, diadakan
Tanya jawab dengan siswa terhadap laporan yng telah dibuat, menguji tingkat
penguasaan terhadap tugas yang telah dikerjakansiswa dengan tes, non tes atau
portopolio, memberikan penilaian akhir laporan penyelesaian tugas siswa.
d.
Sisi positif metode
resitasi
1)
Merangsang aktivitas
dan kreativitas siswa dalam rangka mengisi waktu luang dengan kegiatan
konstruktif dan produktif
2)
Menumbuhkan
kemandirian dan tanggung jawab
3)
Membiasakan anak
belajartanpa bimbingan dan pengawasan guru
4)
Memberikan
pengalaman kepada siswa mencari dan mengolah informasi dan sumber belajar
e.
Sisi negative metode
resitasi
1)
Sulit mengontrol
dan mengawasi tugas yang dikerjakan oleh siswa
2)
Beberapa orang
siswa cenderung mengerjakan secara sembarangan
3)
Sulit memberikan
tugas yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
4)
Apabila tugas
diselesaikan dalam bentuk kelompok, maka tidak semua berpartisipasi dalam
menyelesaikannya.
5)
Menimbulkan
kebosanan apabila tugas yang diberikan bersifat monoton.
6.
Metode
Eksperimen
a.
Pengertian
Metode
eksperimen adalah metode dengan cara mengajak siswa untuk melakukan serangkaian
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari
secar teori.
b.
Dasar
pertimbangan pemilihan metode eksperimen
1)
Pembelajaran
yang menghendaki siswa menunjukan keterampilan tertentu
2)
Memudahkan
penjelasan mengenai proses terjadinya sesuatu benda atau suatu hal
3)
Menghindari
verbalisme
c.
Langkah-langkah
penggunaan metode eksperimen
1.
Tahp persiapan
Ø Menetapkan
tujuan eksperimen
Ø Memberikan
petunjuk dan menetapkan langkah-langkah pokok eksperimen
Ø Mempersiapkan
alat-alat yang diperlukan
2.
Tahap
pelaksanaan
Ø Mengikutksertakan
seluruh siswa dalam kegiatan pengamatan maupun percobaan
Ø Tumbuh
kembangkan sikap kritis melalui kegiatan Tanya jawab
Ø Beri
kesempatan kepada setiap siswa untuk melakukan percobaan sehingga siswa merasa
yakin tentang kebenaran suatu proses
Ø Buatlah
penilaian dari kegiatan siswa
3.
Tahap tindak
lanjut
Ø Pemberian
tugas
Ø Pembuatan
laporan eksperimen
Ø Penilaian
laporan hasil eksperimen
d.
Sisi Negativ
metode eksperimen
1)
Memerlukan waktu
yang lama
2)
Metode ini lebih
sesuai digunakan untuk bidang sains dan teknologi
3)
Anak akan
mengalami kesulitan bila langsung mengadakan eksperimen
4)
Diperlukan
berbagai fasilitas dan peralatan
5)
Memerlukan ke
uletan, ketelitian dan ketabahan siswa dalam melaksanakannya
6)
Tidak semua
eksperimen menghasilkan seperti yang kita harapkan
e.
Sisi positif
metode eksperimen
1)
Memberikan
pengalaman praktis kepada siswa
2)
Menumbuhkan
kepercayaan atas kesimpulan berdasarkan percobaan
3)
Membina dan
memupuk siswa menjadi ahli peneliti yang dapat menghasilkan penemuan yang baru
4)
Memberi
jawaban-jawaban yang sering muncul dalam diri siswa
7.
Metode
Demonstrasi
a.
Pengertian
Metode demonstrasi adalah cara yang
digunakan dalam penyajian pelajaran dengan cara meragakan bagaimana membuat,
memepergunakan serta memperaktekan suatu benda alat baik asli maupaun tiruan
b.
Dasar
pertimbangan pemilihan metode demonstrasi
1)
Mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal
yang berkaitan dengan mengatur sesuatu
2)
Membandingkan suatu cara dengan cara lain
3)
Mengetahui atau melihat kebenaran
4)
Ingin menunjukan suatu keterampilan
c.
Langkah-langkah
penggunaan metode deomnstrasi
1.
Tahap persiapan
Ø Menetapkan tujuan
demonstrasi
Ø Menetapkan
langkah-langkah demonstrasi
Ø Siapkan alat atau
benda yang dibutuhkan
2. Tahap pelaksanaan
Ø Demonstrasi sesuai
dengan tujuan
Ø Memberikasn
kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab, mencoba dan memperaktekan
3. Tahap tindak lanjut
dan evaluasi
Ø Menugaskan kepada
siswa untuk mencoba dan memperaktekan apa yang telah diperagakan
Ø Melakukan penilaian
terhadap tugas yang telah diberikan dalam bentuk karya atau perbuatan
d.
Sisi positif metode demonstrasi
1)
Menghindari verbalisme dan membuat pelajaran lebih
menarik lebih jelas dan lebih konkret
2)
Memudahkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang
telah diberikan
3)
Siswa dituntut aktif dalam bentuk melakukan pengamatan
membandingkan antara antara teori dan kenyataan serta memperaktekan secara
langsung
e.
Sisi negative metode demonstrasi
1)
Guru dituntu memiliki keterampilan khusus terhadap
hal-hal yang di demonstrasikan
2)
Sulitnya memenuhi semua peralatan atau benda yang
dibutuhkan untuk keperluan demonstrasi
3)
Diperlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4)
Penggunaan waktu yang lama
8.
Metode bermain peran (Role Playing)
a.
Pengertian
Metode bermain peran pada dasarnya melibatkan siswa untuk
memerankan atau mendemonstrasikan tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan
masalah sosial.
b.
Dasar pertimbangan pemilihan metode Role Playing
1)
Menerangkan peristiwa yang di dalamnya menyangkut orang
banyak
2)
Merangsang anak
menyelesaikan masalah bersifat sosial kemasyarakatan
3)
Membelajarkan membagi tanggung jawab
4)
Membelajarkan mengambil keputusan dalam situasi kelompok
secara spontan
5)
Merangsang siswa untuk berpikir dan memecahkan masalah
c.
Langkah-langakh penggunaan metode Role Playing
1.
Tahap persiapan
Ø Menetapkan dahulu
masalah- masalah sosial yang menarik perhatian siswa untuk dibahas
Ø Memilih para pemain
peran
Ø Berikan kesempatan
kepada para pelaku berunding beberapa menit sebelum mereka memainkan perannya
Ø Mempersiapkan dan
memberikan bimbingan
2.
Tahap pelaksanaan
Ø Siswa melakukan
sosio drama
Ø Jelaskan kepada
para pendengar mengenai peranan mereka pada waktu sosio drama sedang
berlangsung
3. Tahap evaluasi
1) Menugaskan kepada
siswa untuk memberi tanggapan terhadap peran yang dimainkan
2) Menugaskan kepada
siswa untuk memberi kesimpulan dalam
penampilan sosio drama
d. Sisi positif metode
Role Playing
1) Melatih siswa
memahami dan mengingat isi bahan yang akan diperankan
2) Menumbuhkan kerja
sama khususnya antara mereka yang mendapatkan peran
3) Melatih bakat dan
kreatif siswa
4) Melatih siswa untuk
menghayati suatu peristiwa dan menarik kesimpulan
e. Sisi negative
metode Role Playing
1) Memerlukan waktu
yang lama
2) Tidak semua sisa
dapat beraktivitas karena peran dimainkan oleh beberapa orang saja
3) Kadang siswa y ang
ditunjuk malu
4) Kadang memerlukan
waktu dan tempat yang khusus
5) Respons dan
komentar siswa dapat menggangu kelas lain
6) Apabila dramatasi
gagal maka tidak bisa diambil kesimpulan
9.
Metode pemecahan masalah (Problem Solving)
a. Pengertian
Metode pemecahan masalah adalah penyajian bahan ajar oleh
guur dengan merangsang anak berpikir secara sistematis dengan menghadapkan
siswa kepada beberapa masalah yang harus dipecahkan.
b. Langkah-langkag
penggunaan Metode Problem Solving
1) Adanya masalah yang
harus dipecahkan
2) Mencari fakta, data
atau keterangan yang dapat dipergunakan dalam memecahkan masalah yang sedang
dibahas.
3) Menetapkan
hipotesis atau jawaban sementara
4) Menguji kebenaran
jawaban sementara
5) Membuat kesimpulan
6) Mencoba dan
menerapkan kesimpulan yang telah diambil dalam bentuk perbuatan
c. Sisi Positif metode
Problem Solving
1) Memungkinkan
relevansi antara dunia pendidikan dengan dunia kerja
2) Membiasakan siswa
terampil menghadapi dan memecahkan masalah
3) Merangsang proses
berpikir kreatif dan menyeluruh
d. Sisi negative
metode problem solving
1) Sulit menentukan
tingkat masalah yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan perkembangan
siswa
2) Memakan waktu yang
lama
3) Sulit mengubah pola
belajar siswa dari menjadikan guru sebagai sumber belajar utama
10. Metode Campuran
Metode Campuran atau Electic Methods dapat
diartikan campuran, kombinasi atau gado-gado dalam bahasa Indonesia
(metode-metode pilihan).
Metode electic yaitu cara menyajikan bahan pelajaran
di depan kelas dengan melalui macam-macam kombinasi beberapa metode, misalnya;
metode ceramah dengan metode diskusi bahkan dengan metode demonstrasi sekaligus
dipakai/diterapkan dalam suatu kondisi pengajaran. Oleh karena itu, metode ini campuran
dari unsure-unsure yang terdapat dalam metode-metode.
Dalam praktiknya, metode campuran ini dapat
diterapkan seorang guru dalam suatu situasi pengajaran di depan kelas, dengan
persiapan yang baik dan sungguh-sungguh dalam mempraktikkan metode ini.
Hal ini dikarenakan, kemampuan guru dalam menguasai
bahan itu sendiri perlu latihan-latihan praktik terus agar mampu menguasai
berbagai metode. Suatu keharusan seorang guru menguasai berbagai macam
metode-metode dan menerapkan secara bervariasi di kelas secara bersungguh
sungguh.[8]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
paparan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran adalah cara-cara
atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat
menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok.
2. Metode ceramah adalah suatu cara
mengajar atau penyajian materi melalui penuturan dan penerapan lisan oleh guru
kepada siswa.
3. Metode
diskusi merupakan suatu kegiatan dimana sejumlah orang membicarakan secara
bersama-sama melalui tukar pendapat tentang suatu topik atau masalah, atau
untuk mencari jawaban dari suatu masalah berdasarkan semua fakta memungkinkan
untuk itu.
4. Metode kelompok dapat diartikan
sebagai bekerjanya sejumlah siswa, baik sebagai anggota kelas secara
keseluruhan atau sudah terbagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil,
untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara bersama-sama.
5. Metode Campuran atau Electic
Methods dapat diartikan campuran, kombinasi atau metode-metode pilihan.
Metode electic yaitu cara menyajikan bahan pelajaran di depan kelas dengan
melalui macam-macam kombinasi beberapa metode.
Kesimpulan diatas dari
berbagai metode yang ada, kelebihan dan kekurangan dari berbagai metode yang
ada, oleh karena itu guru harus senantiasa mampu memilih dan menggunakan metode
yang variatif agar tercapainya tujuan
pembelajaran.
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad
Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Jakarta : Quantum
teaching, 2005
Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum
Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, Quantum Teaching, 2005
Ahmad
Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Jakarta : Quantum
teaching, 2005, h. 52-53
Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum
Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, Quantum Teaching, 2005, h. 121
Dimyati dan
Mudjiono, 2002.belajar dan Pmeblejaran.Jakarta: Rineka Cipta
Sanjaya,Wina.2006Pembelajaran
dalam Implementasi Kurikulum berbasis Kompetensi,Kencana Prendaa Media Grup
[2] http://www.scribd.com/doc/76561990/MAKALAH-METODE-PEMBELAJARAN/pukul11:37/02-11-12
[3]
http://www.scribd.com/doc/89426988/19/b-Fungsi-dan-manfaat-metode-pembelajaran/Pukul07:12/02-11-12
[4]
http://pinarac.wordpress.com/2012/04/05/tujuan-metode-pembelajaran/Pukul07:27/02-11-12
[5] http://www.scribd.com/doc/76561990/MAKALAH-METODE-PEMBELAJARAN/pukul11:52/02-11-12
[6] Supardi, dkk. Strategi belajar
Mengajar, Jakarta: Diadit Media, 2009. P. 134
[7] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: kencana, 2010. P. 147
[8]
http://yusrikeren85.blogspot.com/2011/11/makalah-metode-pembelajaran.html/09:13/02-11-12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar