Minggu, 04 November 2012

Metode Pembelajaran



MAKALAH
METODE PEMBELAJARAN
(diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perencanaan pembelajaran)
Dosen :
Ana Nurhasanah, M.Pd.




       




Di susun oleh :
Bustomi          2227102306
Kelas E
Semester V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN 2012



KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sebaik-baiknya shalawat serta salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta seluruh keluaraga dan sahabatnya. Apapun yang tergelar dialam semesta ini adalah rahmat_Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Metode Pembelajaran yang dibimbing oleh Ibu Ana Nurhasanah, M.Pd.
Makalah ini membahas mengenai materi Metode Pembelajaran. Penulis menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, sehingga tersusun makalah yang sampai dihadapan pembaca pada saat ini dan semoga makalah ini mampu menjadi salah satu acuan dalam memberikan kemudahan untuk memahami maupun mengimplementasikan Metode Pembelajaran. Atas segala kebaikan yang mereka berikan, mudah-mudahan Allah menganugrahi pahala yang besar pada hari ketika harta atau pun keturunan tidak bermanfaat, kecuali mereka yang datang menghadap Allah dengan kalbu yang bersih.
Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karenanya sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik yang bersifat membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik untuk selanjutnya.





                                                                                    Serang, November 2012

                                                                                                Penulis






DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................................i
Daftar Isi .............................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
      A.    Latar Belakang ................................................................................................................1
      B.     Rumusan Masalah ...........................................................................................................1
      C.    Tujuan Penulisan ..............................................................................................................2
Bab II Pembahasan
      A.    Pengertian Metode Pembelajaran .....................................................................................3
      B.     Manfaat dan Fungsi Metode Pembelajaran .......................................................................4
      C.     Tujuan Metode Pembelajaran ..........................................................................................4
      D.    Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran ...................................5
      E.     Alasan menentukan metode .............................................................................................5
      F.      Kedudukan Metode Pembelajaran ..................................................................................6
1.      Metode sebagai alat Motovasi Ekstrinsik .............................................................6
2.      Metode sebagai strategi pengajaran .....................................................................6
3.      Metode sebagai alat mencapai tujuan ...................................................................7
     G.    Jenis-jenis Metode Pembelajaran
1.        Metode tanya jawab ...........................................................................................7
2.        Metode ceramah .................................................................................................8
3.        Metode diskusi  ..................................................................................................9
4.        Metode karyawisata............................................................................................10
5.        Metode resitasi ...................................................................................................11
6.        Metode eksperimen ............................................................................................13
7.        Metode demonstrasi ...........................................................................................14
8.        Metode role playing ............................................................................................15
9.        Metode problem solving ......................................................................................17
10.    Metode campuran ...............................................................................................17
Bab III Penutup
      A.    Kesimpulan ....................................................................................................................19
      B.     Saran ..............................................................................................................................19
Daftar Pustaka .....................................................................................................................20




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Metode adalah cara yang fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Dengan demikian tujuan merupakan faktor utama dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan suatu metode.
Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi, fasilitas dan faktor guru turut menentukan efektif tidaknya penggunaan suatu metode. Karenanya metode mengajar itu banyak sekali dan sulit menggolong-golongkannya. Lebih sulit lagi menetapkan metode mana yang memiliki efektifitas paling tinggi. Sebab metode yang “kurang baik” di tangan seorang guru dapat menjadi metode yang “baik sekali” di tangan guru yang lain dan metode yang baik akan gagal di tangan guru yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya.
Namun demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada metode yang satu tidak terdapat pada metode yang lain. Dengan mencari ciri-ciri umum itu, menjadi mungkinlah untuk mengenali berbagai macam metode yang lazim dan praktis untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
Belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks. Mengingat kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks, maka tidak mungkin menunjukan dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode belajar mengajar yang lainnya dalam usaha mencapai semua pelajaran, dalam situasi dan kondisi, dan untuk selamanya. Untuk itu berikut ini akan dibahas beberapa metode yang dimungkinkan dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan seperti metode ceramah, metode diskusi, metode kelompok dan metode campuran.

B.     Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.       Apa yang dimaksud dengan metode ?
2.       Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran?
3.        Bagaimana kedudukan metode dalam belajar mengajar?
4.       Apa saja macam-macam metode mengajar, meliputi:
      a.       Metode tanya jawab
      b.      Metode ceramah
      c.       Metode diskusi
      d.      Metode karyawisata
      e.       Metode resitasi
      f.       Metode eksperimen
      g.      Metode demonstrasi
      h.      Metode role playing
      i.        Metode problem solving
      j.        Metode campuran

C.    Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui maksud metode pembelajaran;
2.       Untuk mengetahui kedudukan metode dalam belajar mengajar;
3.      Untuk mengetahui macam-macam metode mengajar ;.














BAB II
PEMBAHASAN METODE PEMBELAJARAN

A.    Pengertian Metode Pembelajaran
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti melalui. Sehingga 2 hal penting yang terdapat dalam sebuah metode adalah : cara melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi Metode menurut para ahli:
a. ROTHWELL & KAZANAS ; Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi
b. TITUS ; Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
c. MACQUARIE; Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu
d. WIRADI ; Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis)
e. DRS.
AGUS M. HARDJANA ; Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai [1]          
Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.
Jadi Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitasyang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan denganbaik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.Tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode yanglain karena setiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing -masing.
Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yanglain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh gurulain. Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam menyampaikan suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode, penyajian pengajaranmenjadi lebih hidup. Misalnya pada awal pengajaran, guru memberikan suatu uraian denganmetode ceramah, kemudian menggunakan contoh-contoh melalui peragaan dan diakhiri dengan diskusi atau tanya-jawab. Di sini bukan hanya guru yang aktif berbicara, melainkan siswa pun terdorong untuk berpartisipasi.[2]

B.     Manfaat dan Fungsi Metode Pembelajaran
Fungsi dan manfaat metode pembelajaran Menurut Darwin Syah (2007:134), metode mengajar dapatmenciptakan terjadinya interaksi belajar mengajar yang baik, efektif dan efisien. Karena dengan pemilihan metode mengajar yang baik dantepat guna serta tepat sasaran akan semakin menciptakan interaksiedukatif yang semakin baik pula.[3]
                                                        
C.    Tujuan Metode Pembelajaran
Metode yang dipilih oleh pendidik tidak boleh bertentangan dengan tujuan pembelajaran. Metode harus mendukung kemana kegiatan interaksi edukatif berproses guna mencapai tujuan. Tujuan pokok pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan anak secara individu agar bisa menyelesaikan segala permasalahan yang dihatapinya  Dr. sayyid Ibrahim al-jabar mengatakan : “Sesungguhnya tujuan pokok pendidikan haruslah dapat memberikanrangsangan kuwat untuk pengembangan kemampuan individudalam upaya mengatasi semua permasalahan baru yang muncul serta dapat mencari terobosan-terobosan solusi alternative dalam menghadapinya”.
Dipilihnya beberapa metode tertentu dalam suatu pembelajaran bertujuan untuk memberi  jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional pembelajaran. Sedangkan dalam konteks lain, metode dapat merupakan sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Dalam hal ini metode bertujuan untuk lebih memudahkan proses dan hasil pembelajaran sehingga apa yang telah direncanakanbisa diraih dengan sebaik dan semudah mungkin.
Dari pemaparan di atas tadi segara dapat dilihat bahwa pada intinya metode bertujuan mengantarkan sebuah pembelajaran kearah tujuan tertentu yang ideal dengan tepat dan cepat sesuai yang diinginkan. Karenanya terdapat suatu prinsip yang umumdalam memfungsikan metode yaitu prinsip agar pembelajaran dapat dilaksanakan dalam suasana menyenangkan, mengembirakan penuh dorongan dan motivasi sehingga materi pembelajaran itu menjadi lebih mudah untuk diterima oleh peserta didik.[4]

D.    Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran
1.       Pengajar ( Pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas
2.      Siswa ( Tingkat kemampuan,latar belakang, umur, dan pengalaman lingkungan sosialbudaya )
3.      Tujuan yang akan dicapai ( bila tujuan yang akan dicapai lebih dari satu maka dapatditentukan dengan kombinsi berbagai macam metode. ).
4.      Materi ( bahan ajar ) dengan karakteristik yang berbeda.
5.      Waktu ( Persiapan mengajar ).
6.       Keadaan dan fasilitas yang tersedia di kelas atau sekolah.
7.      Jumlah subyek belajar.[5]

E.     Alasan Menentukan Metode
Metode pembelajaran adalah bagian utuh ( terpadu, integral ) dari proses pendidikanpengajaran. Metode ialah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan ( tema, pokok masalah)sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran tujuan pembelajaran. Kegiatanpembelajaran dan kerjasama guru dan siswa dalam mencapai sasaran dan tujuanpembelajaran melaui cara atau metode, yang pada hakekatnya ialah jalan mencapai sasarandan tujuan pembelajaran. Jadi, alasan atau nalar guru memlilih dan menetapkan suatu metodedalam kegiatan pembelajaran adalah :
1.      Metode ini sesuai dengan pokok bahasan, dalam rangka lebih menjadi mencapaisasaran dan tujuan pembelajaran.
2.      Metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi atausemangat belajar.
3.      Metode ini memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan sehinggapemahaman siswa makin jelas
4.      Metode dipilih guru dengan azas diatas berdasarkan pertimbangan praktis, rasionaldikuatkan oleh kiat dan pengalaman guru mengajar.
5.      Metode yang berdaya guna, belum tentu tunggal, jadi suatu metode dapat digunakansecara kombinasi ( sintesis terpadu ) dan dilengkapi dengan media tertentu, bahkanmulti-media. Dasar pertimbangan ialah sasaran dan tujuan pembelajaran.

F.     Kedudukan Metode  Pembelajaran
Seperti telah diketahui bahwa metode pembelajaran dapat menciptakan interaksi antara guru dan murid dengan baik, efektif dan efisien.[6] Metode merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.[7]
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, kedudukan metode dalam pengajaran meliputi:

1.      Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik
Tidak dapat dipungkiri dalam kegiatan belajar baik di rumah maupun  kelas atau di mana saja diperlukan motivasi. Motivasi bisa berasal dari dalam yang lebih dikenal dengan motivasi intrinsik dan dari luar diri siswa atau yang lebih dikenal dengan  ekstrinsik. Salah satu komponen pengajaran yang dapat memberikan motivasi belajar yang bersifat ekstrinsik pada siswa adalah guru. Dan salah satu yang dapat dipergunakan guru untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa adalah dengan menggunakan metode mengajar yang bervariasi dan tidak terpaku dan tidak terjebak dengan metode yang monoton.



2.      Metode Sebagai Strategi Pengajaran
Dalam kegiatan pengajaran tidak semua siswa dapat menguasai dan menyerap pelajaran serta mengalami perubahan tingkah laku yang sama seperti yang diharapkan berdasarkan  tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Sekelompok anak mudah menerima serta menguasai dan mengalami perubahan tingkah laku seperti yang digunakan dengan menggunakan metode diskusi akan tetapi akan terjadi sebaliknya ada sekelompok siswa sulit menguasai dan mengalami perubahan tingkah laku yang diharapkan dengan penggunaan metode diskusi yang diterapkan pada kelompok lain.
Strategi pengajaran merupakan tindakan nyata dari seorang guru dalam mengajar dengan menggunakan cara-cara tertentu dan menggunakan komponen-komponen pengajaran (tujuan, bahan, metode, alat, serta evaluasi) yang bertujuan agar siswa dapat mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.

3.      Metode Sebagai Alat Mencapai Tujuan
Tujuan dalam mengajar merupakan arah yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran, tujuan berfungsi sebagai pedoman yang dapat menentukan ke mana kegiatan pembelajaran akan dibawa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pada hakikatnya tujuan mengajar yang dilakukan oleh guru di sekolah adalah mengarahkan dan membuat perubahan tingkah laku pada diri siswa baik aspek pengetahuan (kognitif), sikap dan nilai-nilai (afektif) serta kemampuan berbuat, bertindak dan melakukan suatu gerakan atau perbuatan (psikomotor).

G.    Jenis-jenis Metode Pembelajaran
1.      Metode Tanya Jawab
a.       Pengertian
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pengajaran oleh guru dengan memberikan pernyataan dan meminta jawaban kepada siswa. Metode tanya jawab dapat merangsang siswa untuk dapat mengemukakah pendapat dan pikiran masing-masing. Melalui pertanyaan yang diajukan oleh guru , siswa terdorong untuk mencari jawaban yang tepat dan memuaskan dengan merangkai pengetahuan –pengetahuan yang dimilikinya kurang memadai untuk menjawab pertanyaan atau permasalahan yang diajukan, siswa akan tertantang untuk menjelajahi data-data jawaban melalui berbagai cara yang tepat dengan membaca , meneliti, atau penelitian di laboratorium.
b.      Dasar pertimbangan penggunaan metode tanya jawab
1)      Apabila ingin mengulang bahan pelajaran
2)      Untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran oleh siswa
3)      Ingin membangkitkan perhatian siswa
4)      Sebagai selingan metode mengajar lainnya
5)      Merangsang siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif
6)      Pemberian kesempatan kepada siswa mengajukan permasalahan sehubungan dengan bahan materi pelajaran yang disampaikan.
c.       Sisi positif metode tanya jawab
1)      Dapat menarik perhatian siswa walaupun kelas dalam keadaan kurang terkendali
2)      Melatih dan merangsang daya nalar serta daya ingatan siswa
3)      Melatih keterampilan menjelaskan serta keberanian mengemukakah pendapat secara lisan dengan tertib dan teratur
d.      Sisi negatif metode tanya jawab
1)      Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan pemahaman siswa
2)      Tidak semua siswa berani mengemukakah pendapat dan terampil menjelaskan dan memberikan jawaban secara lugas dan teratur.

2.      Metode Ceramah
a.       Pengertian
Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul disampaikan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas penggunanya.
b.      Dasar Pertimbangan Pemilihan Metode Ceramah
Yang menjadi dasar pertimbangan memilih metode ceramah sebagai berikut:
1)      Ingin mengerjakan topik baru
2)      Tidak ada sumber belajar yang memadai pada diri siswa
3)      Bila guru ingin menyampaikan pesan pembelajaran yang sifatnya informatif.
c.       Langkah-langkah Menggunakan Metode Ceramah
1)      Tahap persiapan : pada tahap ini guru harus menciptakan kondisi dan mental siswa agar mendukung serta menerima digunakannya metode ceramah dalam pelajaran.
2)      Tahap penyajian : yaitu tahap di mana guru menyampaikan bahan pelajaran dengan berceramah.
3)      Tahap mencari hubungan (asosiasi) dan membandingkan (komparasi)
4)      Tahap membuat generalisasi dan kesimpulan.
5)      Tahap evaluasi
d.      Sisi positif metode ceramah
1)      Dapat menyampaikan bahan materi yang cukup banyak dalam waktu yang singkat.
2)      Guru mudah mengendalikan dan menguasai kelas.
3)      Kegiatan belajar dapat diikuti dengan jumlah siswa yang cukup besar.
e.       Sisi Negatif Metode Ceramah
1)      Terjadinya verbalisme (siswa tahu kata-kata tapi tidak tahu makna)
2)      Guru sulit mengukur tingkat penguasaan dan penguasaan dan pemahaman isi materi pelajaran yang disampaikan melalui ceramah.

3.      Metode Diskusi
a.       Pengertian
Diskusi ialah percakapan yang responsif yang dijalin oleh pertanyaan-pertanyaan problematis dan diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalahnya. Sedangkan metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberi kesempatan pada siswa untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat.
b.      Dasar pertimbangan pemilihan metode diskusi
Metode diskusi digunakan dalam proses belajar mengajar bila hendak :
1)      Memanfaatkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa
2)      Memberi kesempatan kepada para siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing.
3)      Memperoleh umpan balik dari para siswa tentang apakah tujuan yang telah dirumuskan telah dicapai.
c.       Langkah-langkah penggunaan metode diskusi
1)      Tahap persiapan : merumuskan tujuan diskusi, menentukan mekanisme dan tata tertib diskusi, merumuskan masalah yang akan didiskusikan dan menetapkan waktu dan tempat.
2)      Tahap pelaksanaan : menentukan tugas (moderator), memotivasi siswa untuk berpartisipasi, menciptakan iklim yang menyenangkan dan Membuatkan catatan dan menetapkan waktu.
3)      Tahap tindak lanjut diskusi : membuat resume,membacakan dan menggaris bawahi, dan membuat penilaian terhadap jalannya diskusi.
d.      Sisi positif metode diskusi
1)      Mendorong partisipasi dan kreativitas siswa untuk memberikan sumbangan pemikiran terhadap permasalahan yang sedang didiskusikan.
2)      Mengembangkan sikap toleransi, demokrasi dan menghargai pemikiran orang lain.
3)      Membiasakan siswa untuk bermusyawarah, mematuhi peraturan dalam diskusi dan memperluaskan wawasan.
e.       Sisi negatif metode diskusi
1)      Siswa memiliki kesempatan berpartisipasi menyumbangkan pemikirannya.
2)      Terjadinya penyimpangan pendapat
3)      Hasil diskusi sulit diramalkan dam tidak dapat dipakai untuk kelompok besar.

4.      Metode karyawisata
a.       Pengertian
Cony Semiawan mendefinisikan metode karyawisata adalah : “suatu cara menyajikan bahan pelajaran yang membawa siswa langsung kepada objek yang akan dipelajari  yang terdapat di luar kelas.
b.      Dasar pertimbangan menggunakan metode karyawisata
1)      Objeknya terlalu besar, dan terlalu berat
2)      Objeknya tidak dapat dipindahkan/ dibawa kedalam kelas
3)      Objeknya mudah rusak, berubah, atau mati bila dibawa kedalam kelas.
c.       Langkah-langkah penggunaan metode karyawisata
     Agar penggunaan metode karyawisata dalam proses pembelajaran efektif dan efisien perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1)      Perencanaan karyawisata; merumuskan tujuan karyawisata Menetapkan objek sesuai tujuan, menyusun rencana belajar dan merencanakan perlengkapan belajar yang harus disiapkan.
2)      Masa melaksanakan karyawisata; pemimpin harus mengatur segala sesuatu, mematuhi tata tertib yang telah disepakati bersama, mengemban tanggung jawab pada setiap kegiatan, dan memberi petunjuk bila perlu.
3)      Masa kembali dari karyawisata; mengadakan diskusi hasil karyawisata, menyusun laporan, tindak lanjut dari hasil karyawisata (membuat grafik, gambar diagram dll)
d.      Sisi positif metode karyawisata
1)      Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada obyek karyawisata serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka.
2)      Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun secara kelompok dan dihayati secara langsung.
3)      Siswa dapat bertanya jawab untuk menemukan sumber informasi yang dapat memecahkan persoalan
e.       Sisi negatif metode karyawisata
1)      Menyita waktu banyak
2)      Tidak semua siswa memperhatikan objek yang sama sehingga pengetahuan mereka tidak sama.
3)      Belum tentu siswa mendengarkan dan belum tentu pula petugas tersebut cukup jelas menerangkannya
4)      Sukar untuk mempertahankan disiplin dan ketertiban
5)      Kelelahan dalam perjalanan dapat mengurangi gairah melakukan observasi
6)      Adanya tambahan pengeluaran uang untuk pembiayaan perjalanan karyawisata bagi siswa
7)      Pada umumnya, dorongan untuk berkreasi lebih besar dari pada melakukan observasi tanya jawab dan data-data yang diperlukan
8)      Kelelahan setelah melakukan perjalanan jauh sering mengakibatkan para siswa tidak dapat belajar lagi sekembalinya mereka kembali ke sekolah.


5.      Metode pemberian tugas belajar (resitasi)
a.       Pengertian
  Metode tugas belajar adalah penyajian bahan pelajaran dengan memberikan tugas tertentu kepada siswa yang dapt dilakukan di dalam atau di luar kelas, di laboratorium, di perpustakaan atau di rumah.
b.      Dasar pertimbangan penggunaan metode resitasi
1)      Adanya kesenjangan antara waktu  yang tersedia dengan materi pelajaran yang telalu banyak
2)      Mengaktifkan siswa baik secara individu maupun secara kelompok
3)      Memantapkan pengetahuan siswa dengan melakukan suatu tugas
4)      Mendorong siswa belajar mandiri baik membaca, menulis, dan sebagainya.
c.       Langkah-langkah pelaksanaan pemberian tugas
1)      Tahap perencanaan; Merumuskan tujuan pemberian tugas, Memilih jenis tugas yang akan diberikan, Memberikan petunjuk cara mengerjakan tugas, Menetapkan waktu penyelesaian tugas.
2)      Tahap pelaksanaan; pemberian motivasi agar siswa mengerjakan dengan penuh tangung jawab, menanamkan kejujuran dan kemandirian, pemberian bimbingan dan pengawasanoleh guru, menganjurkan pada siswa agar mencatat langkah-langkah serta hasil penyelesaian tugas secara sistematik dan baik.
3)      Tahap pelaporan dan pertanggung jawaban; lapotan penyelesian bisa secara lisan/tulis, diadakan Tanya jawab dengan siswa terhadap laporan yng telah dibuat, menguji tingkat penguasaan terhadap tugas yang telah dikerjakansiswa dengan tes, non tes atau portopolio, memberikan penilaian akhir laporan penyelesaian tugas siswa.
d.      Sisi positif metode resitasi
1)      Merangsang aktivitas dan kreativitas siswa dalam rangka mengisi waktu luang dengan kegiatan konstruktif dan produktif
2)      Menumbuhkan kemandirian dan tanggung jawab
3)      Membiasakan anak belajartanpa bimbingan dan pengawasan guru
4)      Memberikan pengalaman kepada siswa mencari dan mengolah informasi dan sumber belajar
e.       Sisi negative metode resitasi
1)      Sulit mengontrol dan mengawasi tugas yang dikerjakan oleh siswa
2)      Beberapa orang siswa cenderung mengerjakan secara sembarangan
3)      Sulit memberikan tugas yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
4)      Apabila tugas diselesaikan dalam bentuk kelompok, maka tidak semua berpartisipasi dalam menyelesaikannya.
5)      Menimbulkan kebosanan apabila tugas yang diberikan bersifat monoton.

6.      Metode Eksperimen
a.       Pengertian
Metode eksperimen adalah metode dengan cara mengajak siswa untuk melakukan serangkaian percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari secar teori.
b.      Dasar pertimbangan pemilihan metode eksperimen
1)      Pembelajaran yang menghendaki siswa menunjukan keterampilan tertentu
2)      Memudahkan penjelasan mengenai proses terjadinya sesuatu benda atau suatu hal
3)      Menghindari verbalisme
c.       Langkah-langkah penggunaan metode eksperimen
1.      Tahp persiapan
Ø  Menetapkan tujuan eksperimen
Ø  Memberikan petunjuk dan menetapkan langkah-langkah pokok eksperimen
Ø  Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan
2.      Tahap pelaksanaan
Ø  Mengikutksertakan seluruh siswa dalam kegiatan pengamatan maupun percobaan
Ø  Tumbuh kembangkan sikap kritis melalui kegiatan Tanya jawab
Ø  Beri kesempatan kepada setiap siswa untuk melakukan percobaan sehingga siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses
Ø  Buatlah penilaian dari kegiatan siswa
3.      Tahap tindak lanjut
Ø  Pemberian tugas
Ø  Pembuatan laporan eksperimen
Ø  Penilaian laporan hasil  eksperimen
d.      Sisi Negativ metode eksperimen
1)      Memerlukan waktu yang lama
2)      Metode ini lebih sesuai digunakan untuk bidang sains dan teknologi
3)      Anak akan mengalami kesulitan bila langsung mengadakan eksperimen
4)      Diperlukan berbagai fasilitas dan peralatan
5)      Memerlukan ke uletan, ketelitian dan ketabahan siswa dalam melaksanakannya
6)      Tidak semua eksperimen menghasilkan seperti yang kita harapkan
e.       Sisi positif metode eksperimen
1)      Memberikan pengalaman praktis kepada siswa
2)      Menumbuhkan kepercayaan atas kesimpulan berdasarkan percobaan
3)      Membina dan memupuk siswa menjadi ahli peneliti yang dapat menghasilkan penemuan yang baru
4)      Memberi jawaban-jawaban yang sering muncul dalam diri siswa

7.      Metode Demonstrasi
a.       Pengertian
Metode demonstrasi adalah cara yang digunakan dalam penyajian pelajaran dengan cara meragakan bagaimana membuat, memepergunakan serta memperaktekan suatu benda alat baik asli maupaun tiruan
b.      Dasar pertimbangan pemilihan metode demonstrasi
1)      Mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berkaitan dengan  mengatur sesuatu
2)      Membandingkan suatu cara dengan cara lain
3)      Mengetahui atau melihat kebenaran
4)      Ingin menunjukan suatu keterampilan
c.       Langkah-langkah penggunaan metode deomnstrasi
1.      Tahap persiapan
Ø  Menetapkan tujuan demonstrasi
Ø  Menetapkan langkah-langkah demonstrasi
Ø  Siapkan alat atau benda yang dibutuhkan

2.      Tahap pelaksanaan
Ø  Demonstrasi sesuai dengan tujuan
Ø  Memberikasn kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab, mencoba dan memperaktekan
3.      Tahap tindak lanjut dan evaluasi
Ø  Menugaskan kepada siswa untuk mencoba dan memperaktekan apa yang telah diperagakan
Ø  Melakukan penilaian terhadap tugas yang telah diberikan dalam bentuk karya atau perbuatan
d.      Sisi positif metode demonstrasi
1)      Menghindari verbalisme dan membuat pelajaran lebih menarik lebih jelas dan lebih konkret
2)      Memudahkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan
3)      Siswa dituntut aktif dalam bentuk melakukan pengamatan membandingkan antara antara teori dan kenyataan serta memperaktekan secara langsung
e.       Sisi negative metode demonstrasi
1)      Guru dituntu memiliki keterampilan khusus terhadap hal-hal yang di demonstrasikan
2)      Sulitnya memenuhi semua peralatan atau benda yang dibutuhkan untuk keperluan demonstrasi
3)      Diperlukan persiapan dan perencanaan yang matang
4)      Penggunaan waktu yang lama

8.      Metode bermain peran (Role Playing)
a.       Pengertian
Metode bermain peran pada dasarnya melibatkan siswa untuk memerankan atau mendemonstrasikan tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan masalah sosial.
b.      Dasar pertimbangan pemilihan metode Role Playing
1)      Menerangkan peristiwa yang di dalamnya menyangkut orang banyak
2)       Merangsang anak menyelesaikan masalah bersifat sosial kemasyarakatan
3)      Membelajarkan membagi tanggung jawab
4)      Membelajarkan mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan
5)      Merangsang siswa untuk berpikir dan memecahkan masalah
c.       Langkah-langakh penggunaan metode Role Playing
1.      Tahap persiapan
Ø  Menetapkan dahulu masalah- masalah sosial yang menarik perhatian siswa untuk dibahas
Ø  Memilih para pemain peran
Ø  Berikan kesempatan kepada para pelaku berunding beberapa menit sebelum mereka memainkan perannya
Ø  Mempersiapkan dan memberikan bimbingan
2.      Tahap pelaksanaan
Ø  Siswa melakukan sosio drama
Ø  Jelaskan kepada para pendengar mengenai peranan mereka pada waktu sosio drama sedang berlangsung
3.      Tahap evaluasi
1)      Menugaskan kepada siswa untuk memberi tanggapan terhadap peran yang dimainkan
2)      Menugaskan kepada siswa untuk memberi kesimpulan  dalam penampilan sosio drama
d.      Sisi positif metode Role Playing
1)      Melatih siswa memahami dan mengingat isi bahan yang akan diperankan
2)      Menumbuhkan kerja sama khususnya antara mereka yang mendapatkan peran
3)      Melatih bakat dan kreatif siswa
4)      Melatih siswa untuk menghayati suatu peristiwa dan menarik kesimpulan
e.       Sisi negative metode Role Playing
1)      Memerlukan waktu yang lama
2)      Tidak semua sisa dapat beraktivitas karena peran dimainkan oleh beberapa orang saja
3)      Kadang siswa y ang ditunjuk malu
4)      Kadang memerlukan waktu dan tempat yang khusus
5)      Respons dan komentar siswa dapat menggangu kelas lain
6)      Apabila dramatasi gagal maka tidak bisa diambil kesimpulan

9.      Metode pemecahan masalah (Problem Solving)
a.       Pengertian
Metode pemecahan masalah adalah penyajian bahan ajar oleh guur dengan merangsang anak berpikir secara sistematis dengan menghadapkan siswa kepada beberapa masalah yang harus dipecahkan.
b.      Langkah-langkag penggunaan Metode Problem Solving
1)      Adanya masalah yang harus dipecahkan
2)      Mencari fakta, data atau keterangan yang dapat dipergunakan dalam memecahkan masalah yang sedang dibahas.
3)      Menetapkan hipotesis atau jawaban sementara
4)      Menguji kebenaran jawaban sementara
5)      Membuat kesimpulan
6)      Mencoba dan menerapkan kesimpulan yang telah diambil dalam bentuk perbuatan
c.       Sisi Positif metode Problem Solving
1)      Memungkinkan relevansi antara dunia pendidikan dengan dunia kerja
2)      Membiasakan siswa terampil menghadapi dan memecahkan masalah
3)      Merangsang proses berpikir kreatif dan menyeluruh
d.      Sisi negative metode problem solving
1)      Sulit menentukan tingkat masalah yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan perkembangan siswa
2)      Memakan waktu yang lama
3)      Sulit mengubah pola belajar siswa dari menjadikan guru sebagai sumber belajar utama

10.  Metode Campuran
Metode Campuran atau Electic Methods dapat diartikan campuran, kombinasi atau gado-gado dalam bahasa Indonesia (metode-metode pilihan).
Metode electic yaitu cara menyajikan bahan pelajaran di depan kelas dengan melalui macam-macam kombinasi beberapa metode, misalnya; metode ceramah dengan metode diskusi bahkan dengan metode demonstrasi sekaligus dipakai/diterapkan dalam suatu kondisi pengajaran. Oleh karena itu, metode ini campuran dari unsure-unsure yang terdapat dalam metode-metode.
Dalam praktiknya, metode campuran ini dapat diterapkan seorang guru dalam suatu situasi pengajaran di depan kelas, dengan persiapan yang baik dan sungguh-sungguh dalam mempraktikkan metode ini.
Hal ini dikarenakan, kemampuan guru dalam menguasai bahan itu sendiri perlu latihan-latihan praktik terus agar mampu menguasai berbagai metode. Suatu keharusan seorang guru menguasai berbagai macam metode-metode dan menerapkan secara bervariasi di kelas secara bersungguh sungguh.[8]

























BAB III
PENUTUP

            A.    Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.  Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok.
2.  Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui penuturan dan penerapan lisan oleh guru kepada siswa.
3.  Metode diskusi merupakan suatu kegiatan dimana sejumlah orang membicarakan secara bersama-sama melalui tukar pendapat tentang suatu topik atau masalah, atau untuk mencari jawaban dari suatu masalah berdasarkan semua fakta memungkinkan untuk itu.
4.  Metode kelompok dapat diartikan sebagai bekerjanya sejumlah siswa, baik sebagai anggota kelas secara keseluruhan atau sudah terbagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara bersama-sama.
5.  Metode Campuran atau Electic Methods dapat diartikan campuran, kombinasi atau metode-metode pilihan. Metode electic yaitu cara menyajikan bahan pelajaran di depan kelas dengan melalui macam-macam kombinasi beberapa metode.
                  Kesimpulan diatas dari berbagai metode yang ada, kelebihan dan kekurangan dari berbagai metode yang ada, oleh karena itu guru harus senantiasa mampu memilih dan menggunakan metode yang  variatif agar tercapainya tujuan pembelajaran.

            B.     Saran









DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Jakarta : Quantum teaching, 2005
Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, Quantum Teaching, 2005
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Jakarta : Quantum teaching, 2005, h. 52-53
Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, Quantum Teaching, 2005, h. 121
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Jakarta : Quantum Teaching, 2005, h. 56
Dimyati dan Mudjiono, 2002.belajar dan Pmeblejaran.Jakarta: Rineka Cipta
Sanjaya,Wina.2006Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum berbasis Kompetensi,Kencana Prendaa Media Grup
           
                                                                                                                     


[2] http://www.scribd.com/doc/76561990/MAKALAH-METODE-PEMBELAJARAN/pukul11:37/02-11-12
[3] http://www.scribd.com/doc/89426988/19/b-Fungsi-dan-manfaat-metode-pembelajaran/Pukul07:12/02-11-12
[4] http://pinarac.wordpress.com/2012/04/05/tujuan-metode-pembelajaran/Pukul07:27/02-11-12
[5] http://www.scribd.com/doc/76561990/MAKALAH-METODE-PEMBELAJARAN/pukul11:52/02-11-12
[6] Supardi, dkk. Strategi belajar Mengajar, Jakarta: Diadit Media, 2009. P. 134
[7] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: kencana, 2010. P. 147
[8] http://yusrikeren85.blogspot.com/2011/11/makalah-metode-pembelajaran.html/09:13/02-11-12